Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan program Malioboro Lesehan Buku. Program yang digarap bareng komunitas buku Pustaka Mlethik itu diperkenalkan di kantor Dinas Pariwisata Yogyakarta, Kamis sore, 7 November 2013 lalu.
Inisiator program yang juga Ketua Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro Sujarwo Putra menuturkan, Malioboro Lesehan Buku dibuat untuk menjadikan Malioboro tak hanya kawasan wisata belanja. "Konsepnya, menyediakan buku bagi wisatawan di mana dan kapan saja," kata Sujarwo di sela peluncuran yang diihadiri perwakilan pedagang angkringan dan lesehan Malioboro itu.
Program akan diuji coba selama dua bulan pertama hingga akhir tahun ini. Selama uji coba, sebanyak 10 pedagang lesehan yang berada di depan kantor Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta serta tiga pedagang angkringan di depan Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, akan dilibatkan.
"Satu lesehan bisa dua sampai tiga rak dengan masing-masing rak sekitar 15-20 judul," kata Sujarwo. Dia menambahkan, rak akan disesuaikan dengan ruang atau lapak yang ada. "Untuk warung lesehan, rak buku tinggal ditaruh di dekat pengunjung yang mampir makan. Tapi untuk di ruang angkringan yang kecil, rak buku dibuat menggantung."
Menurut Sujarwo, bacaan yang disediakan ini merupakan sumbangan dan pinjaman berbagai pihak, seperti perpusatakaan daerah. Untuk jenis bacaan yang disediakan, lebih yang ringan dan menghibur. Misalnya, tips-tips perjalanan hingga sejarah seputar Yogyakarta, khsusnya Keraton Yogyakarta.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mendukung program Malioboro Lesehan Buku karena menganggapnya ikut mendukung wisata Malioboro. "Ruang-ruang baca perlu diperluas terus," katanya lewat keterangan tertulis.
Sumber : tempo.co
Sign up here with your email
3 comments
Write commentsmantap :)
ReplySip Gan :)
ReplySemoga nantinya tidak hanya di Malioboro, tetapi juga di berbagai kawasan wisata di Yogyakarta
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon