Jikalau datang ke kota Samarinda, sang ibu kota propinsi Kalimantan Timur, selepas melewati jembatan sungai Mahakam, kita akan disambut oleh sebuah bangunan masjid yang sangat megah dan indah. Itulah Masjid Islamic Center yang merupakan kebanggan kota Samarinda.
Terus terang aku langsung jatuh cinta pada masjid cantik ini pada pandangan pertamaku. Ketika itu mobil yang kutumpangi sejak tiba di bandara ,Sepinggan Balikpapan melewati masjid ini. Saat itu ingin rasanya aku meminta pak sopir untuk berhenti sejenak, sekedar untuk beristirahat dan juga menyempatkan diri untuk sholat. Perjalanan darat 3 jam dari Balikpapan tentunya sangat melelahkan. Tetapi niat itu akhirnya kuurungkan karena kulihat rekan-rekan yang semobil denganku tampak tengah tertidur pulas. Selain memang sudah dekat dengan tempat tujuan, aku merasa tidak perlu terburu-buru karena aku akan berada di Samarinda selama 4 hari.
Dan pada akhirnya, Allah mengizinkanku untuk berkunjung ke masjid yang terletak di tepian sungai Mahakam ini. Masjid megah ini dimulai pembangunan sekitar pertengahan tahun 2001 dan selesai 7 tahun kemudian tepatnya di tahun 2008. Bulan Juni 2008, masjid ini diresmikan penggunaannya oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Secara geografis, Masjid Islamic Center Samarinda terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Samarinda. Sisi depannya berada di Jl. Slamet Riyadi No 1 Samarinda, sedang kanan kirinya diapit oleh Jl. Anggi dan Jl. Meranti sedangkan bagian belakang berada di Jl. Ulin.
Masjid Islamic Center mempunyai 7 buah menara, dengan satu menara utama terletak di sebelah selatan masjid. Menara utama mempunyai tinggi 99 m (yang melambangkan asmaul husna atau 99 nama Allah) dan mempunyai lift yang bisa membawa pengunjung untuk bisa menikmati pemandangan kota Samarinda dari atas menara. Sayangnya saat aku berkunjung kesana aku tidak bisa menikmati atraksi ini karena lift tengah dalam proses perawatan. Sedangkan 6 menara lainnya konon melambangkan jumlah rukun iman.
Bangunan masjid terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yang terletak di lantai 1 (dasar) berfungsi sebagai ruang pertemuan. Biasanya dipakai untuk acara seminar ataupun resepsi pernikahan. Sedangkan tempat untuk sholat berada di lantai dua.
Bangunan utama masjid dikelilingi oleh selasar yang terbentang dari sisi utara masjid ke timur, hingga ke sisi selatan. Selasar masjid mempunyai ratusan kolom yang tersusun dengan sangat rapi dan indah. Jika malam hari, selasar ini diterangi oleh lampu-lampu berwarna kuning yang temaram, menambah aura keindahan dan kemegahan masjid.
Berada di area Masjid membuatku seperti tidak berada di Indonesia. Ada romantisme ala timur tengah, tepatnya Istanbul Turki, tersaji disana. Maklum saja, karena memang konon salah satu yang menginspirasi desain arsitektur masjid ini adalah bangunan masjid Hagia Sofia di Istanbul, Turki (yang sekarang sudah menjadi museum). Cat yang melapisi dinding masjid juga berwarna cokelat, seperti banyak sekali terlihat di masjid-masjid klasik timur tengah yang rata-rata berwarna cokelat tanah. Hanya saja di sekitar masjid tidak ada gurun pasir dengan ontanya.
Benar-benar masjid yang indah, yang membuat shutter kameraku tidak ingin berhenti memotret. Kawan, kalau ada rencana ke kota Samarinda, jangan lupa untuk menyempatkan diri mampir ke Masjid Islamic Center. Dijamin, kalian akan mempunyai kenangan indah seolah-olah berada di Istanbul.wongkentir.
Sign up here with your email
1 comments:
Write commentsPermisi, mau minta izin utk menggunakan foto untuk spanduk boleh?
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon