Perusahaan maskapai penerbangan bertarif murah atau low cost carrier (LCC), PT Indonesia Air Asia mendapat penghargaan sebagai 2013 Best Managed Indonesian Low Cost Airline of the Year dari Frost and Sullivan.
Chief Operating Officer (COO) AirAsia, Ridzki Kramadibrata, mengatakan pihaknya bangga dengan kinerja ketepatan waktu (on time performance) yang dimiliki Air Asia. "Kami sangat bangga dengan on time performance. On time performance kami 80%, dan ini diakui," katanya ditemui usai menerima penghargaan yang dihadiri, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.
Menurut Ridzki, banyaknya pesaing di industri penerbangan LCC bukan kendala bagi AirAsia. Justru, maskapai yang merencanakan mendatangkan 7 unit pesawat Airbus 320 ini mengaku pesaing merupakan tantangan tersendiri bagi AirAsia.
"Saya senang dengan banyaknya pesaing. Ini juga memberikan edukasi bagi konsumen," lanjut Ridzki.
Selain penghargaan kepada Air Asia, Frost and Sullivan juga menganugrahkan PT DJuanda International Airport milik PT Angkasa Pura I sebagai best performing Indonesia Airport, dan PT Aerofood Indonesia sebagai Indonesian Airline Support Service Provider.
Sebagai informasi, 2013 Frost & Sullivan Indonesia Aerospace Awards, mendatangkan 3 panel juri independen. Mereka adalah Chairman Indonesian Aircraft Maintenance Shop Association (IAMSA), Richard Budihadianto, Senior Editor Majalah Angkasa, Dudi Soedibyo, serta pengamat industri penerbangan, Gerry Soejatman, dan Alvin.
Country Director, Frost & Sullivan Indonesia, Eugene van de Weerd, mengatakan penghargaan tersebut ditentukan oleh para analis industri Frost & Sullivan yang membandingkan para pemain pasar dan menilai kinerja mereka melalui wawancara mendalam, analisa, dan riset sekunder dan ekstentif. liputan6.com.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon