“Tikus Bandara” adalah sebuah nama yang digunakan untuk menyebut para pembobol tas atau bagasi penumpang pesawat yang sering terjadi di bandara. Mereka biasanya beraksi dengan modus yang hampir sama yakni dengan menyilet tas, merusak resleting, mengacak-acak isi tas dan berharap menemukan barang berharga. Pelakunya biasanya adalah orang dalam. Herannya, tas yang sudah digembok oleh pemiliknya pun tak luput jadi mangsa. Pembobolan tas atau bagasi milik penumpang pesawat ini sering terjadi di bandara-bandara besar seperti Bandara Soekarno Hatta serta Bandara Ngurah Rai, Bali. Bahkan belum lama ini pembobolan juga terjadi di Bandara Kualanamu, Medan.
Ulah para “Tikus Bandara” ini tak jarang sering membuat kesal para penumpang. Menurut pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo, ulah para “Tikus Bandara” ini harus segera ditindak tegas serta diberikan sanksi yang tegas pula. Pengawasan ketat dari pihak bandara cukup penting. Selain itu adanya pihak keamanan yang melakukan pengawasan bagasi penumpang dinilai juga akan memperkecil gerak para “Tikus Bandara”. Sosialisasi untuk tidak menaruh barang-barang berharga di dalam tas atau bagasi memang sering diberitahukan, baik oleh pihak manajemen maskapai maupun dari pihak bandara. Meski begitu, faktanya para “tikus” ini masih bisa bebas beraksi melakukan aksinya. Meski sudah ada beberapa oknum yang tertangkap, namun untuk membasmi para “tikus” ini cukuplah sulit. Atau mungkin sesekali kita harus memberi jebakan di dalam tas yang akan kita bawa?
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon