Pulau Penyengat Indra Sakti merupakan pulau yang terletak di Kepulauan Riau. Pulau ini dulu nya merupakan pusat pemerintahan dari Kerajaan Riau Lingga di abad ke 17 pulau ini juga melahirkan seorang pahlawan besar dari kerajaan Melayu Lingga yang memiliki angkatan laut terkuat saat itu. Pahlawan ini bernama Raja Haji Fisabilillah, yang merupakan leluhur dari pujangga besar Melayu Raja Ali Haji yang melahirkan karya satra Gurindam Dua belas.
Setelah lima jam perjalanan laut dari Pekanbaru menuju kabupaten Meranti yang merupakan pintu gerbang masuk menuju Provinsi Kepulauan Riau. Tepat pukul 13.00 WIB akhirnya saya tiba di pulau yang lebih dikenal dengan nama Selat Panjang ini. Walaupun gelombang relatif tenang, tapi perjalanan barusan cukup membuat saya harus beristirahat lebih cepat sebelum ke esokan harinya melanjutkan perjalanan berlayar menuju pulau Batam, dan dilanjutkan kembali berlayar menuju Tanjung Pinang yang merupakan titik strategis untuk menyeberang ke destinasi yang sebenarnya, yakni Pulau Penyengat Indra Sakti.
Tepat jam 11.00 WIB keesokan harinya perjalanan di lanjutkan menuju pulau Batam dengan menumpang kapal yang ditempuh selama empat jam. Perjalanan laut kali ini seperti offroad, guncangan keras dari kiri kanan, namun itulah ciri khas perjalanan laut. Gelombang dan angin merupakan sahabat pelaut. Ingatan akan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut” mengantarkan perjalanan menuju Tanjung Pinang yang ditempuh sekitar satu jam berlayar dari Batam. infobackpacker
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon