Pathok dalam bahas jawa mempunyai arti tonggak penanda tapal batas, sehingga pathok negoro merupakan satu penanda tapal batas suatu Negara atau kerajaan saat itu. Bangunan pathok negoro bagi kasultanan Yogyakarta bermula ketika Sultan Hamengku Buwono I berguru kepada seorang ulama bernama Kyai Muhammad Faqih. Beliau menasehatkan agar Sultan mengangkat pathok pathok negoro, namun yang dimaksud pathok negoro tersebut adalah para ulama yang memberikan ajaran serta menuntun akhlak dan budi pekerti dan setiap pathok tersebut diberikan anah perdikan.
Akhirnya Kyai Muhammad Faqih yang tidak lain masih merupakan kakak ipar Sultan Hamengku Buwono I, diangkat sebagai kepala pathok pada tahun 1701 dan diberikan tanah perdikan yang berupa alas awar awar yang kemudian didirikan masjid, tempat ini kemudian di beri nama Wa Anna Karoma yang berarti agar mulya sungguh sungguh, namun karena pelafalan masyarakat setempat menjadi Wonokromo.
Inilah masjid masjid pathok negoro yang ada menyebutnya sebagai Kiblat Papat Lima Pancer :
1. Masjid Taqwa Wonokromo
Masjid Taqwa Wonokromo berada di wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta, keberadaanya yang di dekat tempuran sungai opak dan oya cukup jauh dari keramaian kota yang menambah kekhusukan saat menjalankan ibadah. Menempati tanah putih seluas 5000 meter persegi dengan luas bangunan saat didirikan seluas 420 meter persegi dan setalah dilakukan pengembangan hingga saat ini menjadi 750 meter persegi. Bagian serambi masjid seluas 250 meter persegi, ruang perpustakaan seluas 90 meter persegi dan halaman seluas 4000 meter persegi.
2. Masjid Sulthoni Plosokuning
Masjid Sulthoni Plosokuning berada di Jl. Plosokuning Raya No. 99, desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan menempati area sebesar 2.500 meter persegi tanah milik kasultanan Yogyakarta, dengan luas bangunan seluas 288 meter persegi pada saat dibangun dan mengalami pengembangan hingga saat ini menjadi 328 meter persegi. Masjid Sulthoni Plosokuning sendiri dibangun pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono III yang merupakan ayahanda P. Diponegoro, yaitu ketika Kyai Raden Mustafa (Hanafi I) menjadi abdi dalem keraton Kasultanan.
3. Masjid Jami’ An-Nur Mlangi
Masjid Jami’ An-Nur Mlangi terletak di dusun Mlangi, desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang masuk dalam desa wisata Mlangi. Masjid ini menempati area seluas seribu meter persegi milik Kasultanan Yogyakarta. Dengan luas yang terbagi dalam beberapa ruangan, ruangan utama sebesar 20 x 20 meter persegi, serambi masjid 12 x 20 meter, ruang perpustakaan 7 x 7 meter persegi, persegi, serta luas halaman sebesar 500 meter persegi. Bangunan Masjid berada pada tanah yang lebih rendah daripada tanah lain disekitar masjid, sehingga anda akan melewati beberapa anak tangga yang ada di gapura.
4. Masjid Nurul Huda Dongkelan
Masjid Nurul Huda Dongkelan terletak di desa Kauman, dusun Dongkelan, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Masjid ini dibangun pada tahun 1775, yang digunakan sebagai tempat ibadah dan sekaligus benteng pertahanan. Dan yang ditugaskan untuk menjadi penghulu untuk mengelola masjid ini adalah Kyai Syihabudin. Seorang yang memenangkan sayembara dimana Pangeran Mangkubumi mencari seorang pengawal yang mempunyai kesaktian tinggi.
5. Masjid Ad-Dorojatun Babadan
Masjid Ad Dorojatun Babadan terletak di desa Babadan, kecamanatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Masjid ini mudah ditemukan karena letaknya tidak jauh dari jalan besar. Dari Kebun Binatang Gembira loka menuju arah timur, perempatan gedongkuning kekiri lurus hingga ada pohon beringin lurus aja terus diujung jalan tersebut keberadaan Masjid Ad Dorojatun Babadan.Masjid Ad-Dorojatun merupakan salah satu masjid Pathok Negoro yang dibangun oleh Keraton. Masjid ini sendiri dibangun pada tahun 1774 oleh Sultan Hamengku Buwono I dengan arsitektur sama dengan masjid pathok negoro. yogyakarta. panduanwisata.
Sign up here with your email
1 comments:
Write commentswahh makasih mas infonya. jadi lebih paham lagi. ditunggu artikel lainnya mas
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon