, Jakarta - Jika Anda pernah menonton video TikTok atau Instagram yang memperlihatkan gerbong kereta seperti masuk ke dalam mulut, tempatnya berada di Chongqing , Cina Pengunjung dan pembuat konten rela mengantre menunggu momen kereta lewat, masuk gedung, lalu membuat video viral.
Keunikan Chongqing bukan hanya itu. Kota berpenduduk 32 juta orang itu juga punya pom bensin berada di atap, bus melayang di langit, lift untuk mobil, restoran bertingkat di sungai, dan tempat yang seolah berada di lantai dasar, tapi sebenarnya berada di lantai 22.
Menurut cerita, keunikkan Chongqing menyebabkan Google Maps beserta dengan aplikasi pemetaan China seperti Baidu Maps dan AMap mengalami kendala dalam menafsirkan topografis kota tersebut yang sangatlah luarbiasa. Sebagai salah satu sentra utama negara di Cina, Chongqing juga merupakan sebuah kotamadya terpilih yang ada di bagian barat daya negeri ini. Jarak antara kota ini dengan Beijing, ibukota Cina, kurang lebih mencapai 1.800 kilometer.
Malina alias Malinavibes, seorang vlogger perjalanan yang termasuk salah satu orang yang pertama kali mempopulerkan kota Ini di internet, dia bercerita tentang pengalaman dirinya saat berada di lantai 22 namun merasakan seolah-olah sedang di lantai dasar. Video yang ada di YouTube menunjukkan jalan raya yang terlihat seperti trotoar normal hingga ke pinggir tebing tanpa ujung.
"Perhatikan baik-baik di sini. Anda akan berpikir bahwa kita berada di lantai dasar, tetapi pada kenyataannya, kita berada di lantai 22 sebuah gedung bertingkat," kata dia, seperti dilansir NDTV .
Pariwisata Naik 186 Persen
Menurut media lokal, pariwisata Chongqing meledak sejak konten di Internet viral. Kota ini kedatangan 1,27 juta wisatawan pada 2024, naik 183,6 persen dari tahun sebelumnya. Kota ini sekarang berada di antara destinasi wisata Cina yang teratas di platform media sosial, terutama TikTok, Instagram, dan Xiaohongshu (platform mirip Instagram di Cina).
Mengapa kota ini didirikan dengan bentuk bertingkat? Chongqing merupakan sebuah kota pegunungan yang berada di persimpangan antara Sungai Yangtze dan Sungai Jialing, memiliki topografi cukup menantang. Secara fundamental, kota ini terdiri dari deretan dataran tinggi, gunung berbatu, serta tebing-tebing curam yang saling terhubung melalui jembatan-jembatan, terowongan, eskalator, dan jalanan flyover.
Karena medannya, pengembang membangun secara vertikal, bukan horizontal. Oleh karena itu, sebuah gedung di Chongqing dapat memiliki pintu masuk di lantai 1, 10, dan 20, tergantung pada sisi mana properti itu berada. Karena itu, kota ini juga diberi julukan Kota 5D atau Kota Cyberpunk.
Desain Bangunan Sesuai Kontur
Sebagai contoh, stasiun Lisboa yang populer, di mana kereta bawah tanah masuk ke dalam bangunan apartemen seperti menyatu dengan struktur tersebut, tidak semata-mata hasil dari konsep desain kreatif, tetapi lebih kepada solusi urbanisasi. Rancangan ini muncul sebagai jawaban atas tantangan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan serta meningkatkan konektivitas di area perkotaan yang padat.
Di samping bentuk permukaan wilayahnya, infrastrukturnya pun dipengaruhi oleh beberapa peristiwa penting dalam sejarah. Sebagai contoh, pada masa Perang Dunia Kedua, Chongqing bertugas sebagai ibu kotanya Tiongkok ketika sedang dilanda peperangan; hal ini disertai dengan serangan udara masif yang dialaminya. Kejadian tersebut mendorong pembangunan lokasi perlindungan serta terowongan bawah tanah, faktor-faktor yang turut membentuk tata letak perkotaaannya secara lapis demi lapis. Tambahan lagi, konflik tersebut mengebut pertumbuhan ekspansivitas kota akibat aliran massal penduduk pengungsian beserta instansi pemerintah yang hijrah ke area tersebut.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon